Jumat, 06 April 2012

Selasa, 27 Maret 2012

surat buat calon bidadariku

Surat ini kutujukan buat calon
bidadari hidupku yang sedang
merasakan kebahagiaan dan
kegundahan hati. Dear Bidadariku... Separuh Dien sudah menunggu di
depan matamu. Penantian yang
cukup lama. Hari demi hari, jam demi
jam, menit demi menit dan detik
demi detik dirimu sabar menanti.
Itulah gambaran kebahagiaan hati yang sedang dirimu rasakan.
Sementara itu gundah hatimu
karena tidak lama lagi status diri
akan berubah menjadi seorang istri.
Fase hidup akan dijalani bersama,
dalam suka dan duka, ria dan lara, serta senang dan nestapa. Dear Bidadariku... Harus disadari, kebahagiaan yang
sedang dirimu rasakan adalah
anugerah dari Allah Swt. Akan tetapi
pemberian Allah tidak cuma-cuma.
Allah tetap akan menguji hamba
yang mendapat anugerah itu, untuk apa dan bagaimana atau kepada
siapa anugerah itu diarahkan.
Apabila seseorang sedang berada
dalam kebahagiaan, maka situasi
dirinya berada dalam panggilan
nafsu yang sangat tinggi. Ingatlah bahwa kebahagiaan yang dirasakan
hendaknya disikapi dengan penuh
tawadhu dan ketakutan. Agar kita
terhindar dari kelalaian dan kealpaan
kepadaNya. Dear Bidadariku... Allah Maha Tahu tentang diri orang
yang berada dalam Kekuasaan dan
PemeliharaanNya. Allah tidak akan
merusak hamba-hambaNya dalam
menjalani hidupnya. Dulu mungkin
dirasa sangat berat menanggung derita hidupmu, tapi itulah cara
Allah menyayangi hambaNya. Bukan
untuk menghinakan dirimu, bukan
pula menyiksa dirimu. Kesabaran
menghadapi derita hidup yang
menimpa dirimu, ikhlas dan ridho dengan segala KetetapanNya dan
selalu bersyukur serta memohon
ampun kepadaNya, itulah arti
kebahagiaan yang sebenarnya.
Bukan harta, jabatan, gelar maupun
suami yang tampan. Semua itu akan sirna tanpa keabadian. Dear Bidadariku... Adalah sangat bijak dan utama,
apabila kita memahami benar
pemberian Allah, menerima dengan
penuh ketaatan dan kesabaran, lalu
mengembalikan semua persoalan itu
kepada Allah. Dan kita terus berusaha meniti hidup ini, agar
tetap berada dalam naungan ridho
Allah.
Akhirnya marilah memohon kepada
Allah, agar apa yang kita rencanakan
selalu diberkahi. Ya Allah..
Engkau yang memberi kebahagiaan
kepada kami..
Engkau pula yang memberi
kesedihan kepada kami..
Jangan biarkan kebahagiaan yang dirasakan ini menjadikan kami lalai
kepadaMu..
Jangan biarkan kami hanyut di
waktu merasakan kebahagiaan..
Tidak semata-mata Engkau berikan
kebahagiaan dan kesedihan agar kami tidak menggantungkan diri,
kecuali kepadaMu belaka.. Rabb..
Jikalau apa yang direncanakan ini
baik bagi kami..
Lancarkan dan mudahkan segala
urusan kami..
Impian yang di idamkan selama ini, kini telah ada di hadapan mata kami..
Semua ada dalam genggamanMu dan
kuasaMu..
Sungguh nikmatMu tiada tara.." "Allah Ta'ala memberimu kelapangan
agar kamu tidak selalu dalam
kesempitan. Allah Ta'ala memberi
kesempitan kepadamu, agar kamu
tidak hanyut di waktu lapang. Allah
Ta'ala melepaskan kamu dari dua- duanya, agar kamu tidak
menggantungkan diri, kecuali hanya
kepada Allah..

Jumat, 16 Maret 2012

kebahagiaan kita, kitalah yang ikut andil besar

Bahagia itu kita yang ''ciptakan'',
bukan mereka......
^________^ "Bila bertemu dengan teman
yang dapat dipercaya,
tersenyumlah...
karena dikehidupan ini teman
sejati itu tidak mudah
ditemukan... Saat bertemu dengan orang yang
''menolong'' bersyukurlah,
sebab ia telah ''membantu''
untuk mengubah kehidupanmu. Saat bertemu dengan orang yang
dicintai bergembiralah,
karena dialah yang membuat diri
mengenal lebih tentang cinta ♥ . Saat bertemu dengan orang yang
pernah men gkhianati,
berbincanglah dengan baik,
karena perbuatannya, menjadi
sebab diri ''lebih'' memahami
dunia ini... Saat bertemu dengan orang-
orang yang ''meninggalkan'' diri,
berlapang dada-lah, karena
mereka adalah bagian dari
nostalgia di kehidupan ini..... Tidak ada kemelaratan yang
lebih parah dari kebodohan dan
tidak ada harta (kekayaan) yang
lebih bermanfaat dari
kesempurnaan akal. Tidak ada
kesendirian yang lebih terisolir dari ujub (rasa angkuh) dan tidak
ada tolong menolong yang lebih
kokoh dari musyawarah. Tidak
ada kesempurnaan akal melebihi
perencanaan (yang baik dan
matang) dan tidak ada kedudukan yang lebih tinggi dari akhlak
yang luhur. Tidak ada wara’ yang
lebih baik dari menjaga diri
(memelihara harga dan
kehormatan diri), dan tidak ada
ibadah yang lebih mengesankan dari tafakur (berfikir), serta
tidak ada iman yang lebih
sempurna dari sifat malu dan
sabar. (HR. Ibnu Majah dan
Athabrani) Kemuliaan seseorang adalah
agamanya, harga dirinya
(kehormatannya) adalah
akalnya, sedangkan ketinggian
kedudukannya adalah akhlaknya.
(HR. Ahmad dan Al Hakim) Tidak ada sesuatu yang ditelah
seorang hamba yang lebih
afdhol di sisi Allah daripada
menelan (menahan) amarah yang
ditelannya karena keridhoan
Allah Ta’ala. (HR. Ahmad) Seorang sahabat berkata kepada
Nabi saw, “Ya Rasulullah,
berpesanlah kepadaku.” Nabi
saw berpesan, “Jangan suka
marah (emosi).” Sahabat itu
bertanya berulang-ulang dan Nabi saw. tetap berulang kali
berpesan, “Jangan suka
marah.” (HR. Bukhari) Hati-hatilah terhadap
prasangka. Sesungguhnya
prasangka adalah omongan
paling dusta. (HR. Al Bukhari) Barangsiapa rendah hati kepada
saudaranya semuslim maka Allah
akan mengangkat derajatnya dan
barangsiapa mengangkat diri
terhadapnya maka Allah akan
merendahkannya. (HR. Athabrani) Allah mewahyukan kepadaku
agar kamu berprilaku rendah
hati agar tidak ada orang yang
menzalimi orang lain atau
menyombongkan dirinya
terhadap orang lain. (HR. Ahmad) ~Selamat pagi

Senin, 12 Maret 2012

salah satu pesan dalam alquran

♥ Pesan-pesan Al Quran
Tentang Tujuan Hidup ♥ Bismillahirrahmaanirahiim Dengan kerendahan hati
mari kita simak pesan-
pesan Al-qur'an tentang
tujuan hidup yang
sebenarnya
Nasehat ini untuk semuanya ..........
Untuk mereka yang sudah
memiliki arah.........
Untuk mereka yang belum
memiliki arah.........
dan untuk mereka yang tidak memiliki arah.
nasehat ini untuk
semuanya.......
Semua yang menginginkan
kebaikan. Nikah itu ibadah.......
Nikah itu suci........... ingat
itu......
Memang nikah itu bisa
karena harta, bisa karena
kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena
agama.
Jangan engkau jadikan
harta, keturunan maupun
kecantikan sebagai
alasan..... karena semua itu akan
menyebabkan celaka.
Jadikan agama sebagai
alasan..... Engkau akan
mendapatkan kebahagiaan. Tidak dipungkiri bahwa
keluarga terbentuk karena
cinta....
Namun...... jika cinta engkau
jadikan sbg landasan,
maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.
Jadikanlah " ALLAH "
sebagai landasan......
Niscaya engkau akan
selamat, Tidak saja dunia,
tapi juga akherat....... Jadikanlah ridho Allah
sebagai tujuan......
Niscaya mawaddah,
sakinah dan rahmah akan
tercapai. Jangan engkau
menginginkan menjadi raja
dalam "istanamu".....
disambut istri ketika
datang dan dilayani segala
kebutuhan....... Jika ini kau lakukan
"istanamu" tidak akan
langgeng.. Lihatlah manusia ter-agung
Muhammad saw....
tidak marah ketika harus
tidur di depan pintu,
beralaskan
sorban, karena sang istri tercinta tdk mendengar
kedatangannya. Tetap tersenyum meski
tidak mendapatkan
makanan
tersaji dihadapannya
ketika lapar........
Menjahit bajunya yang robek........ Jangan engkau
menginginkan menjadi ratu
dalam "istanamu".....
Disayang, dimanja dan
dilayani suami......
Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu....
Jika itu engkau lakukan,
"istanamu" akan menjadi
neraka bagimu Jangan engkau terlalu cinta
kepada istrimu.........
Jangan engkau terlalu
menuruti istrimu......
Jika itu engkau lakukan
akan celaka.... Engkau tidak akan dapat
melihat yang hitam dan
yang putih,
tidak akan dapat melihat
yang benar dan yang
salah..... Lihatlah bagaimana Allah
menegur " Nabi "-mu
tatakala mengharamkan
apa yang Allah halalkan
hanya karena
menuruti kemauan sang istri. Tegaslah terhadap
istrimu.....
Dengan cintamu, ajaklah dia
taat kepada Allah.......
Jangan biarkan dia dengan
kehendaknya...... Lihatlah bagaimana istri Nuh
dan Luth.....
Di bawah bimbingan
manusia pilihan, justru
mereka menjadi
penentang..... Istrimu bisa menjadi
musuhmu.... Didiklah istrimu...
Jadikanlah dia sebagai
Hajar, wanita utama yang
loyal terhadap tugas suami,
Ibrahim.
Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama
yang bisa menjaga
kehormatannya......
Jadikan dia
sebagaiKhadijah, wanita
utama yang bisa mendampingi sang
suami Muhammad saw
menerima tugas risalah..... Istrimu adalah tanggung
jawabmu....
Jangan kau larang mereka
taat kepada Allah.....
Biarkan mereka menjadi
wanita shalilah... Biarkan mereka menjadi
hajar atau Maryam....
Jangan kau belenggu
mereka dengan egomu... Jika engkau menjadi istri...
Jangan engkau paksa
suamimu menurutimu...
Jangan engkau paksa
suamimu melanggar
Allah...... Siapkan dirimu untuk
menjadi Hajar, yang setia
terhadap tugas suami.....
Siapkan dirimu untuk
menjadi Maryam, yang bisa
menjaga kehormatannya.... Siapkan dirimu untuk
menjadi Khadijah, yang bisa
yang bisa mendampingi
suami menjalankan misi. Jangan kau usik suamimu
dengan rengekanmu....
Jangan kau usik suamimu
dengan tangismu....
Jika itu kau lakukan.....
Kecintaannya terhadapmu akan
memaksanya menjadi
pendurhaka...... jangan.......... Jika engkau menjadi
Bapak......
Jadilah bapak yang bijak
seperti Lukmanul Hakim
Jadilah bapak yang tegas
seperti Ibrahim Jadilah bapak yang kasih
seperti Muhammad saw
Ajaklah anak-anakmu
mengenal Allah..........
Ajaklah mereka taat
kepada Allah....... Jadikan dia sebagai Yusuf
yang berbakti.......
Jadikan dia sebagai Ismail
yang taat.......
Jangan engkau jadikan
mereka sebagai Kan'an yang durhaka. Mohonlah kepada
Allah..........
Mintalah kepada Allah, agar
mereka menjadi anak yang
shalih.....
Anak yang bisa membawa kebahagiaan. Jika engkau menjadi ibu....
Jadilah engaku ibu yang
bijak, ibu yang teduh....
Bimbinglah anak-anakmu
dengan air susumu....
Jadikanlah mereka mujahid.........
Jadikanlah mereka tentara-
tentara Allah.....
Jangan biarkan mereka
bermanja-manja..... Aamin....

Senin, 27 Februari 2012

bagaikan permata

ini sebuah postingan yang sangatlah membanggakan dan patutlah di syukuri apalagi bagi seorang wanita.wah mesti.. Dan juga bagi para lelaki karena bisa bersanding dengan seorang wanita yang di ibaratkan seperti permata.

♥ ♥ ♥ Laksana Permata
Berharga ♥ ♥ ♥

Bayangkanlah dirimu dalam
keadaan tanpa busana pada
hari yang di tentukan dalam
keadaan kesepian sedih, sepi,
bingung, terasing dan
nelangsa. Sedangkan Neraka menyala karena murka dan
marah kepada para pelaku
kemaksiatan dan Allah
subhanahu waTa’ala juga
dalam keadaan marah dan para
penghuni Neraka kebanyakan dari kalangan wanita. Tapi……….sungguh sayang……… Saat itu wanita sudah banyak
yang tidak punya harga diri
lagi. Pamer aurat,
mengeksploitasi wajah
bahkan tubuhnya terpampang
di papan reklame dengan ukuran raksasa, dipajang di
setiap media cetak dan
elektronik. Padahal
sesungguhnya Islam
memandang para wanita
laksana permata yang sangat berharga. Permata yang berharga tidak
akan kita pajang
sembarangan, tentu saja kita
akan menyimpannya dengan
rapid an tertutup, di kotak
yang terkunci bahkan disimpan di dalam lemari yang
terkunci dan dirumah yang
juga terkunci karena khawatir
dari intaian mata pencuri. Maka
Islam pun melindungi para
wanita dan menutupi agar makin bernilai mahal
berkedudukan mulia dan
tinggi. Di zaman kiwari, para wanita
bangga menampilkan wajah
cantiknya dengan polesan
super tebal, lipstick dan alis
dicukur habis, seolah yang
dibuat Allah subhanahu waTa’ala tidak sempurna dan
dia menyempurnakan dirinya
sendiri tak ubah bagai wayang
golek. Para wanita berjubel ikut
audisi bintang cantik, bintang
sinetron, bintang menuju
puncak dan bintang-bintang
yang lain dengan seabrek
predikat yang melekat padanya, dan diantara yang
berjubel itu banyak dari
kalangan wanita muslimah,
masya Allah. Innalillahi wainna ilaihi rajiun,
yang lebih menyayat hati
mereka diantara kedua
orangtuanya. Sungguh
kehormatan diinjak-injak,
agamamu dan tirai dirimu ditelantarkan, hijab
dihancurkan, padahal Islam
menghendaki engkau mulia
dan menyuruh untuk
menutup aurat. Renungkanlah olehmu firman
Allah subhanahu waTa’ala,
ﺎًﺳﺎَﺒِﻟ ْﻢُﻜْﻴَﻠَﻋ ﺎَﻨْﻟَﺰْﻧَﺃ ْﺪَﻗ َﻡَﺩﺁ ﻲِﻨَﺑ
ُﺱﺎَﺒِﻟَﻭ ﺎًﺸﻳِﺭَﻭ ْﻢُﻜِﺗﺁْﻮَﺳ ﻱِﺭﺍَﻮُﻳ
ِﺕﺎَﻳﺁ ْﻦِﻣ َﻚِﻟَﺫ ٌﺮْﻴَﺧ َﻚِﻟَﺫ ﻯَﻮْﻘَّﺘﻟﺍ
َﻥﻭُﺮَّﻛَّﺬَﻳ ْﻢُﻬَّﻠَﻌَﻟ ِﻪَّﻠﻟﺍ “Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah
menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup
auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.
Yang demikian itu adalah
sebahagian dari tanda-tanda
kekuasaan Allah, mudah-
mudahan mereka selalu ingat.
”[Al-A’raf:26] Betapa banyak kesalahan dan
dosa-dosa yang telah
dilakukan para wanita saat ini,
diantaranya memamerkan
aurat, mengeksploitasi tubuh
dan dijadikan barang dagangan. Menjadi bintang
iklan, salahsatu contohnya.
Naudzubillah. “….Sedang orang-orang yang
mengikuti hawa nafsunya
bermaksud supaya kamu
berpaling sejauh-jauhnya (dari
kebenaran). “ [An-Nisa’: 27] Hal yang perlu diingat oleh
para wanita yang katanya
wanita modern adalah pamer
aurat dan keindahan tubuh
adalah bentuk maksiat yang
mendatangkan murka Allah subhanahu waTa’ala dan
Rasulullah Shallallahu ‘Alahi
wa Sallam, “……Dan barangsiapa
mendurhakai Allah dan Rasul-
Nya maka sungguhlah dia
telah sesat, sesat yang nyata.
“ [Al-Ahzab: 36] Wahai para wanita yang
semoga kalian mencintai Allah
dan Allah pun mencintai
kalian, ketahuilah
sesungguhnya bila kalian
mempertontonkan aurat dan keindahan tubuh kalian itu
sama halnya kalian telah
menampakkan kemaksiatan
secara terang-terangan. “Setiap umatku (yang
bersalah) akan dimaafkan
kecuali orang yang secara
terang-terangan (berbuat
maksiat)” (Muttafaq ‘Alaih) Jika para wanita sudah bisa
menjaga kehormatan dirinya
dan menutup auratnya, maka
akan lebih aman dan selamat
dari fitnah, dan fitnah akan
redup dan lenyap dari muka bumi ini. Wanita yang
menampakkan aurat dan
keindahan tubuh serta
kecantikan laksana pengemis
yang merengek-rengek untuk
dikasihani. Mereka tanpa sadar menjadi mangsa kaum laki-
laki bejat dan rusak, menjadi
wanita terhina, murahan dan
kehilangan harga diri dan
kesucian serta telah
menjerumuskan dirinya dalam kehancuran dan malapetaka
hidup. Janganlah kalian percaya
dengan argumentasi laki-laki
dan wanita pengobral dunia,
bahwa membuka aurat dan
menampilkan keindahan
tubuh merupakan seni. Sesungguhnya kalian bukan
seni juga bukan barang
dagangan untuk dinikmati
oleh laki-laki bejat dan rusak,
karena wanita muslimah
bagaikan permata berharga yang tertutup rapat dan tidak
semua orang boleh
memandang apalagi
memegangnya. Jangan pula engkau percayai
syuhbat (keragu-keraguan)
mereka yang mengatakan,
yang penting kan hati, buat
apa tertutup rapat kalau hati
belum..dan ilmu belum memadai atau saya kan
shalatnya masih…? Tidak…
Wahai saudariku, memakai
jilbab adalah perintah Allah
dan itu semata-mata untuk
kehormatan dan keselamatan kalian. Sedangkan shalat
adalah rukun Islam yang
wajib kalian tunaikan. Tutuplah rapat-rapat mata dan
pendengaran kalian dari
propaganda musuh-musuh
Allah yang akan menyesatkan
dan menyengsarakan kalian.
Keinginan mereka hanya satu, kalian hilang kehormatannya
dan jatuh dari pelukan laki-laki
yang satu ke laki-laki yang
lain. Naudzubillah. Atau
minimal semua laki-laki dapat
menikmati kecantikan tubuh..wau cantiknya, itu
pujian yang menyesatkan. Ummu Zulfa (Majalah Nabila)

Minggu, 26 Februari 2012

Kamu tau kenapa saya
suka wanita itu pakai
jilbab?
Jawabannya
sederhana, karena mata
saya susah diajak
kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana
saya harus mengontrol
mata saya ini mulai dari
keluar pintu rumah sampai
kembali masuk rumah lagi.
Dan kamu tau?
Di kampus
tempat saya seharian
disana, kemana arah mata
memandang selalu saja
membuat mata saya
terbelalak. Hanya dua arah yang bisa
membuat saya tenang,
mendongak ke atas langit
atau menunduk ke tanah. Melihat kedepan ada
perempuan berlenggok
dengan seutas "Tank Top",
noleh ke kiri pemandangan
"Pinggul/udel terbuka",
menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat
plus You Can See", balik ke
belakang dihadang oleh
"Dada indah/montok
menantang!" Astaghfirullah... kemana
lagi mata ini harus
memandang? Kalau saya berbicara nafsu,
ow jelas sekali saya suka.
Kurang merangsang itu
mah! Tapi sayang, saya tak
ingin hidup ini dibaluti oleh
nafsu. Saya juga butuh hidup
dengan pemandangan yang
membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita
bukan sebagai objek
pemuas mata. Tapi mereka
adalah sosok yang anggun
mempesona, kalau
dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang
membikin mata panas,
membuat iman lepas ditarik
oleh pikiran "ngeres" dan
hatipun menjadi keras. Andai wanita itu mengerti
apa yang sedang dipikirkan
oleh laki-laki ketika melihat
mereka berpakaian seksi,
saya yakin mereka tak mau
tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang
memang punya niat untuk
menarik lelaki untuk
menikmati "aset berharga"
yang mereka punya.
Istilah seksi kalau boleh
saya definisikan berdasar
kata dasarnya adalah
penuh daya tarik seks.
Kalau ada wanita yang
dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga
hati dulu. Sebagai seorang
manusia yang punya fitrah
dihormati dan dihargai
semestinya anda
malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat
mata lelaki menelanjangi
anda, membayangkan anda
adalah objek syahwat
dalam alam pikirannya.
Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih
lagi.
Dan anda tau apa
kesimpulan yang ada dalam
benak sang lelaki?
Yaitunya: anda bisa diajak
untuk begini dan begitu
alias gampangan! Mau tidak mau, sengaja
ataupun tidak anda sudah
membuat diri anda tidak
dihargai dan dihormati oleh
penampilan anda sendiri
yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu
yang buruk terjadi pada
diri anda, apa itu dengan
kata-kata yang nyeleneh,
pelecehan seksual atau
mungkin sampai pada perkosaan.
Siapa yang
semestinya disalahkan?
Saya yakin anda
menjawabnya "lelaki"
bukan?
Oh betapa
tersiksanya menjadi seorang lelaki normal di
jaman sekarang ini. Kalau boleh saya ibaratkan,
tak ada pembeli kalau tidak
ada yang jual. Simpel saja,
orang pasti akan beli kalau
ada yang nawarin. Apalagi
barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang
akan berebut untuk
menerima. Nah apa
bedanya dengan anda
menawarkan penampilan
seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa
yang melihat ingin
mencicipinya.
Begitulah seharian tadi saya
harus menahan penyiksaan
pada mata ini. Bukan pada
hari ini saja, rata-rata setiap
harinya. Saya ingin protes,
tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus
menikmatinya...? tapi saya
sungguh takut dengan Zat
yang memberi mata ini.
Bagaimana nanti saya
mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya. Allah Taala telah berfirman:

"Katakanlah kepada laki-
laki yang beriman,
Hendaklah mereka
menahan pandangannya
dan memelihara kemaluannya", yang
demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang
mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita
beriman "Hendaklah
mereka menahan
pandangannya dan
memelihara
kemaluannya." (QS. An- Nuur : 30-31).
Jadi tak salah bukan kalau
saya sering berdiam di
ruangan kecil ini, duduk di
depan komputer menyerap
sekian juta elektron yang
terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan
pandangan mata ini. Biarlah
mata saya ini rusak oleh
radiasi monitor, daripada
saya tak
bisa pertanggungjawabkan nantinya di Akhirat. Jadi tak salah juga bukan?
kalau saya paling malas
diajak ke mall, jjs, kafe, dan
semacam tempat yang
selalu menyajikan
keseksian. Saya yakin, banyak laki-
laki yang punya dilema
seperti saya ini. Mungkin
ada yang menikmati, tetapi
sebagian besar ada yang
takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para
wanita apakah akan selalu
bahkan semakin menyiksa
kami sampai kami tak
mampu lagi memikirkan
mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian
terpaksa mengambil
kesimpulan menikmati
pemadangan yang anda
tayangkan? So, saudaraku muslimah
berjilbablah ... karena itu
sungguh nyaman, tentram,
anggun, cantik, mempesona
dan tentunya sejuk dimata
lelaki : ) aku mencintaimu karena kelembutan dalam tutur sapamu dan akhlakmu.

beliau seorang wira'i

Biografi KH. Arwani
Amin Kudus (Mbah
Arwani) Sosok Alim, Santun dan
Lembut Image Yanbu’ul
Qur’an Adalah pondok
huffadz terbesar yang
ada di Kudus.
Santrinya tak hanya dari kota Kudus. Tetapi dari
berbagai kota di
Nusantara. Bahkan,
pernah ada beberapa
santri yang datang
dari luar negeri seperti Malaysia dan Brunei
Darussalam.
Pondok tersebut adalah
pondok peninggalan KH.
M. Arwani Amin. Salah
satu Kyai Kudus yang sangat dihormati karena
kealimannya, sifatnya
yang santun dan lemah
lembut.
KH. M. Arwani Amin
dilahirkan dari pasangan H. Amin Sa’id dan Hj.
Wanifah pada Selasa
Kliwon, 5 Rajab 1323 H.,
bertepatan dengan 5
September 1905 M di
Desa Madureksan Kerjasan, sebelah selatan
masjid Menara Kudus.
Nama asli beliau
sebenarnya Arwan.
Tambahan “I” di
belakang namanya menjadi “Arwani” itu
baru dipergunakan sejak
kepulangannya dari Haji
yang pertama pada 1927.
Sementara Amin
bukanlah nama gelar yang berarti “orang
yang bisa dipercaya”.
Tetapi nama depan
Ayahnya; Amin Sa’id .
KH. Arwani Amin adalah
putera kedua dari 12 bersaudara. Saudara-
saudara beliau secara
berurutan adalah
Muzainah, Arwani Amin,
Farkhan, Sholikhah, H.
Abdul Muqsith, Khafidz, Ahmad Da’in , Ahmad
Malikh, I’anah , Ni’mah ,
Muflikhah dan Ulya. Dari
sekian saudara Mbah
Arwani (demikian
panggilan akrab KH. M. Arwani Amin), yang
dikenal sama-sama
menekuni al-Qur’ an
adalah Farkhan dan
Ahmad Da’in. Ahmad
Da’in, adiknya Mbah Arwani ini bahkan
terkenal jenius. Karena
beliau sudah hafal al-Qur’
an terlebih dahulu
daripada Mbah Arwani.
Yakni pada umur 9 tahun. Ia bahkan hafal
Hadits Bukhori Muslim
dan menguasai Bahasa
Arab dan Inggris.
Kecerdasan dan
kejeniusan Da’in inilah yang menggugah Mbah
Arwani dan adiknya
Farkhan, terpacu lebih
tekun belajar. Konon,
menurut KH. Sya’roni
Ahmadi, kelebihan Mbah Arwani dan saudara-
saudaranya adalah
berkat orangtuanya
yang senang membaca al-
Qur’ an. Di mana
orangtuanya selalu menghatamkan membaca
al-Qur’ an meski tidak
hafal. Selain barokah
orantuanya yang cinta
kepada al-Qur’ an, KH.
Arwani Amin sendiri adalah sosok yang
sangat haus akan ilmu.
Ini dibuktikan dengan
perjalanan panjang
beliau berkelana ke
berbagai daerah untuk mondok, berguru pada
ulama-ulama. Tak
kurang, 39 tahun beliau
habiskan untuk
berkelana mencari ilmu.
Diantara pondok pesantren yang pernah
disinggahinya menuntut
ilmu adalah pondok
Jamsaren (Solo) yang
diasuh oleh Kyai Idris,
Pondok Tebu Ireng yang diasuh oleh KH. Hasyim
Asy’ari dan Pondok
Munawir (Krapak) yang
diasuh oleh Kyai
Munawir.
Selama menjadi santri, Mbah Arwani selalu
disenangi para Kyai dan
teman-temannya karena
kecerdasan dan
kesopanannya. Bahkan,
karena kesopanan dan kecerdasannya itu, KH.
Hasyim Asy’ari sempat
menawarinya akan
dijadikan
menantu. Namun, Mbah
Arwani memohon izin kepada KH. Hasyim
Asy’ari bermusyawarah
dengan orang tuanya.
Dan dengan sangat
menyesal, orang tuanya
tidak bisa menerima tawaran KH. Hasyim
Asy’ari, karena kakek
Mbah Arwani (KH.
Haramain) pernah
berpesan agar ayahnya
berbesanan dengan orang di sekitar Kudus
saja. Akhirnya, Mbah
Arwani menikah dengan
Ibu Nyai Naqiyul Khud
pada 1935. Bu Naqi
adalah puteri dari KH. Abdullah Sajad, yang
sebenarnya masih ada
hubungan keluarga
dengan Mbah Arwani
sendiri. Dari
pernikahannya dengan Bu Naqi ini, Mbah Arwani
diberi empat keturunan.
Namun yang masih
sampai sekarang tinggal
dua, yaitu KH. M. Ulinnuha
dan KH. M. Ulil Albab, yang meneruskan
perjuangan Mbah
Arwani mengasuh
pondok Yanbu’ sampai
sekarang. Yah, demikian
besar jasa Mbah Arwani terhadap Ummat Islam di
Indonesia
terutama masyarakat
Kudus, dengan
kiprahnya mendirikan
pondok yang namanya dikenal luas hingga
sekarang.
Banyak Kyai telah lahir
dari pondok yang
dirintisnya tersebut. KH.
Sya’roni Ahmadi, KH. Hisyam, KH. Abdullah
Salam (Kajen) , KH.
Muhammad Manshur, KH.
Muharror Ali (Blora), KH.
Najib Abdul Qodir (Jogja),
KH. Nawawi (Bantul), KH. Marwan (Mranggen), KH.
Ah. Hafidz (Mojokerto),
KH. Abdullah Umar
(Semarang), KH. Hasan
Mangli (Magelang), adalah
sedikit nama dari ribuan Kyai yang pernah belajar
di pondok beliau.
Kini, Mbah Arwani Amin
telah tiada. Beliau
meninggal dunia pada 1
Oktober 1994 M. bertepatan dengan 25
Rabi’ul Akhir 1415 H.
Beliau meninggal dalam
usia 92 tahun. Namun,
meski beliau telah
meninggal dunia, namanya tetap harum di
hati
sanubari masyarakat.
Pondok Yanbu’ul Qur’an ,
Madrasah TBS, Kitab
Faidlul Barakat dan berbagai kitab lain yang
sempat ditashihnya,
menjadi saksi perjuangan
beliau dalam
mengabdikan dirinya
terhadap masyarakat, ilmu dan Islam.***
[Rosidi/Arwaniyyah]
Sumber : http://
www.arwaniyyah.com